Kemudahan Keimigrasian bagi Jemaah Calon Haji Segera Hadir di Solo dan Surabaya

Selasa, 19 Maret 2024

Kemudahan Keimigrasian bagi Jemaah Calon Haji Segera Hadir di Solo dan Surabaya



RIYADH – Kemudahan keimigrasian bagi jemaah calon haji asal Indonesia segera hadir
di Solo dan Surabaya. Hal ini menjadi pembahasan utama pertemuan Direktur Jenderal
(Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI - Silmy Karim dan Direktur Jenderal
Imigrasi Arab Saudi - Sulaiman bin Abdul Aziz pada Senin (26/02/2024) di gedung
Direktorat Jenderal Imigrasi Kerajaan Arab Saudi di Riyadh.

"Saya sangat mengapresiasi, berterima kasih dan mendukung sepenuhnya
[kemudahan keimigrasian bagi jemaah calon haji]," tutur Silmy.

Di tahun sebelumnya, pemerintah Arab Saudi telah memberlakukan layanan
pemeriksaan pra kedatangan di Bandara Soekarno-Hatta melalui Makkah Route
Initiatives (MRI). Skema ini diperuntukkan bagi jemaah haji dari sejumlah negara, salah
satunya Indonesia. MRI memungkinkan jamaah haji untuk memenuhi semua
persyaratan visa di bandara keberangkatan mereka, sehingga menghemat waktu
berjam-jam menunggu setibanya di Arab Saudi. Selain itu, pemeriksaan keimigrasian
oleh imigrasi Arab Saudi dilakukan sebelum keberangkatan, sehingga jemaah tanpa
melewati tahapan imigrasi di Bandara tujuan.

Dalam kesempatan tersebut, Silmy menawarkan agar layanan tersebut dapat diperluas
tidak hanya di Bandara kota Solo dan Surabaya, melainkan juga di bandara-bandara
lain. 

Silmy juga membuka pembicaraan mengenai kemungkinan skema tersebut
diterapkan secara resiprokal di mana petugas imigrasi Indonesia melakukan
pemeriksaan keimigrasian pra kepulangan, pada bandara di Arab Saudi, sebelum para
jemaah haji kembali ke Indonesia.

"Kami usulkan agar skema tersebut bisa berlaku secara resiprokal. Secara resmi nanti
kami akan bersurat. Hal ini menjadi perhatian kami, bagaimana caranya agar para tamu
Allah ini bisa kita mudahkan [prosesnya] saat berangkat dan pulang," jelas Silmy

Dirjen Imigrasi Arab Saudi menyambut baik usulan tersebut dan mengutarakan
harapannya.

"Kami berharap bisa menyelesaikan permasalahan WNI lainnya, seperti visa, izin
tinggal, dan daftar blacklist, tetapi kami juga berkomitmen untuk memudahkan proses
pelayanan bagi jemaah haji dan umroh asal Indonesia," tutur Sulaiman optimis.
Pertemuan dengan Direktur Jenderal Imigrasi Arab Saudi diharapkan akan memberikan
dampak positif yang signifikan dalam upaya perlindungan terhadap WNI, khususnya di
Arab Saudi.

"Dirjen Imigrasi Arab Saudi sangat terbuka dan memiliki itikad baik untuk membantu
menyelesaikan permasalahan WNI di Arab Saud dengan memberikan
kemudahan-kemudahan bagi warga kita yang bermasalah disana", tutup Silmy.

Yudhi