Senin, 06 Mei 2024

Miris Kontraktor Nya Siluman Anggaran Delapan Milyar Pembangunan Jembatan Rum Kuda Terbengkalai Hutang menumpuk Pengawas Melarikan diri.

Pembangunan Jembatan Darat pada Dusun Rumkuda Kecamatan Pulau Romang Kabupaten Maluku Barat Daya Provinsi Maluku Punya Cerita menarik tetapi juga menyisihkan keresahan warga dusun Akualu Rumkuda.

Pembangunan Jembatan Pasca Bencana Banjir Bandang yang melanda dusun Rumkuda beberapa tahun lalu di harapkan akan berdampak baik bagi masyarakat sehingga dapat menghubungkan masyarakat Desa yang satu dengan Desa lainnya di pulau Romang.

Selain itu matrial Lokal masyarakat bisa terjual untuk guna dapat meningkatkan taraf hidup yang lebih baik pasca ada nya dampak bencana banjir bandang tersebut.

Ternyata apa yang di harapkan masyarakat ternyata mengisahkan keresahan besar bagi warga dusun Akualu & Rumkuda, 

Pasalnya pemakaian matrial yang dikumpulkan oleh masyarakat dengan harga perkubik untuk matrial Batu besar dan batu kepala harnya tiga ratus ribu rupiah perkubik sedangkan pasir dua ratus lima puluh ribu rupiah perkubik.
Ini belum di bayarkan kepada masyarakat.

Sementara itu upah kerja Retasi seratus ribu rupiah persatu kali ret untuk delapan orang Kanek ini pun belum di bayarkan.

Hal ini dilaporkan langsung oleh sala satu warga dusun Akualu Ferdinan Noya 62 tahun kepada wartawan media ini atas kapal sabuk 34  pelayaran  Romang ke  Ambon, Noya menuturkan pembangunan Jembatan ini belum selesai di kerjakan yakni timbunan sayap kiri dan kanan serta pengecoran dak belum dilaksanakan lantaran pesanan besi dari Dinas PU pendek alias tidak sampai ukuran 30 meter sehingga pada saat di bentang kan kelihatan tidak pas di takutkan pada saat pengecoran dak bisa saja ambruk.


Sedangkan pencairan Dana Proyek tersebut dilaporkan suda selesai tahap satu, dua dan tiga suda selesai tapi pembayaran matrial dan upah Retasi  belum selesai bahkan mantrian non lokal lainya pun berupa semen sebesar dua ratus juta rupiah pada dua pengusaha baru di bayar dua puluh juta rupiah sisanya belum di bayarkan.


LanjutNya lagi perusahaan mengontrak satu buah mobil truk dengan harga kontrak dua puluh juta per bulan ini pun belum di bayarkan sehingga pemilik mobil Wem Daniel telah menarik mobilnya tanpa bayaran sehingga pihak nya telah menahan satu buah exsafator sebagai jaminan.

Saat di tanya besar anggaran proyek tersebut Noya mengatakan sesuai info yang di dengar pengawas  delapan milyar karna mereka tidak memasang papa nama Proyek sehingga kamipun tidak tau nama Perusahaan Pemenang Tender Proyek dan nama Direktur dan Direksi yang kami tau hanya nama pengawas Proyek Jonas Kahyoru.

Ada sala satu ibu yang sering di telpon oleh pengawas dan selalu dia mengatakan Ibu Bos Perusahan itu saja yang sering kami dengar di sebut sebut oleh Pengawas Pekerjaan Jonas Kahyoru identitas sebenarnya kami tidak tau tuturnya.

Anggaran Proyek tersebut dilaporkan ada di tangan Sunarko sala satu orang Dekatnya Bupati MBD Benjamin Thomas Noack dan saat ini pun kata Noya Sunarko tidak ketahui keberadaan nya hingga saat ini.


Melihat hutang perusahaan yang menumpuk sehingga pihak pengawas mendapat tekanan dari masyarakat setempat menyebabkan pengawasan pun melarikan diri entah kemana pihak nya pun tidak tau, awalnya kata Noya Jonas Kahyoru mengatakan ada sala satu exsafator yang rusak di Damer sehingga pihaknya ke damar untuk memperbaiki ternyata setelah di cek Pak Jonas Kahyoru tidak ada di damar jelas sumber kesal.

Saat ditanya tentang harga upa kerja dan harga Matrial Noya meminta pihak kontraktor segera melunasi harga upah kerja khusus Retasi serta batu pasir jika tidak maka dalam waktu dekat pihaknya akan melaporkan kepada penyidik polres MBD atau Pihak Kejaksaan tegasnya.

(L.I/Dewa Cakra Natar)