Siang kemarin di Bandara Mathilda Batlayeri, Petrus Fatlolon (PF) mantan Bupati KKT tiba di Saumlaki. Dari pantauan tim liputan media ini tampak PF dijemput oleh Kelvin Keliduan calon wakil Bupati nomor urut 2 dengan jargon MANYALA KK.
Masyarakat di bandara terlihat biasa saja menyambut kedatangan PF. Tidak ada yang spesial, berbeda halnya ketika dirinya masih menjabat aktif. Beberapa ASN yang sama-sama tiba dari Ambon memilih memalingkan wajah dan menghindari bersalaman dengan PF. Mungkin khawatir dianggap memiliki afiliasi tertentu dengannya.
PF sendiri tampak terburu-buru, hanya berfoto dengan Kelvin Keliduan (KK) setelahnya bergegas menuju mobil yang sudah menunggu dan meninggalkan bandara. Tim media ini pun tidak sempat mewawancarai PF maupun KK.
Tujuan kedatangan PF menurut beberapa orang dekatnya untuk mengkonsolidasikan kekuatan politik bagi paslon nomor urut 2 dan menghadiri pelantikan istrinya sebagai anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Seperti diketahui, PF awalnya berpasangan dengan KK bahkan sudah mengantongi rekomendasi Partai Nasdem dan PAN namun gagal karena penetapan tersangka kasus korupsi SPPD oleh Kejaksaan Negeri Saumlaki.
Kasus korupsi SPPD fiktif sendiri terkuak di tahun 2020. Manakala mengakibatkan sejumlah ASN ditetapkan sebagai tersangka dan sudah menjalani sidang putusan, beberapa diantaranya mantan Kepala BPKAD beserta sejumlah anak buahnya. Hasil pengembangan penyidikan pun berujung penetapan status tersangka terhadap mantan Bupati PF. Dia dianggap ikut menerima aliran dana haram itu berdasarkan kelengkapan alat bukti hasil penyidikan. Akibatnya PF gagal mencalonkan diri untuk kali kedua, setelah sebelumnya melayangkan prapredilan namun ditolak oleh PN Negeri Saumlaki.
Pasca kegagalan mencalonkan diri, manuver politik dilakukan untuk memasangkan Kelvin dengan Melkianus Sairdekut sebagai calon Bupati. Banyak beredar di grup whatsapp, foto penyerahan rekomendasi parpol pendukung paslon nomor urut 2 (MANYALA KK) didampingi langsung oleh PF.
Sejumlah kalangan menilai berpasangannya Melkianus Sairdekut dan Kelvin dioperatori oleh tersangka korupsi itu. Sebuah hal yang patut disesali karena komitmen anti korupsi dalam visi misi paslon nomor urut 2 bertolak belakang dengan gerak politiknya yang mesra dengan tersangka korupsi.
Latar belakang Melkianus sebagai anggota DPRD Provinsi dan Kelvin sebagai seorang pengacara tak banyak membantu mereka untuk melek dengan keberpihakan terhadap "nilai" dan memilih bersekongkol dengan tersangka korupsi.
Tak hanya tudingan korupsi, tata kelola birokrasi, proyek mangkrak dan kriminalisasi aktivis anti korupsi pun menjadi dosa politik PF selama menjabat.
Kehadiran PF di Tanimbar di tengah status tersangkanya mengindikasikan dirinya mengangkangi upaya penegakan hukum dalam memerangi korupsi.
Sebagian besar masyarakat Tanimbar berharap banyaknya kasus korupsi di jaman PF patut dijadikan pelajaran berharga dalam kontestasi pilkada kali ini agar tidak memilih kucing dalam karung dan juga calon yang akrab dengan tersangka korupsi.
Melkianus Natar
L.I.79