KABUPATEN CIREBON — Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kejadian darurat, Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Cirebon bersama IHC RS Pertamina Cirebon menggelar simulasi tanggap darurat kebakaran dan evakuasi korban, Selasa (5/11/2024).
Kegiatan yang dilakukan di salah satu ruang rawat inap di RS Pertamina Cirebon, Kecamatan Gunungjati ini, melibatkan petugas pemadam kebakaran, baik dari Disdamkarmat Kabupaten Cirebon maupun petugas Damkar RS Pertamina Cirebon beserta seluruh staf medis rumah sakit.
RS Pertamina Cirebon juga telah mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada, baik personel, peralatan, maupun sarana pendukung, sehingga simulasi dapat berjalan sesuai rencana.
Pelaksanaan simulasi ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, serta Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, yang menggarisbawahi pentingnya kesiapan seluruh instansi, termasuk rumah sakit, dalam mengantisipasi bencana kebakaran.
Hal ini sekaligus menyikapi insiden kebakaran yang terjadi di beberapa rumah sakit yang ada di beberapa wilayah di Kabupaten Cirebon.
Simulasi ini melibatkan penerapan prinsip-prinsip yang sangat esensial dalam penanganan keadaan darurat, seperti penggunaan metode pertolongan yang cepat, efisien, dan tepat sasaran, serta menghindari tindakan yang berpotensi membahayakan diri sendiri atau orang lain.
Selain itu, simulasi ini bertujuan untuk melatih kesiapsiagaan terkait kedaruratan kebakaran, simulasi penanganan kebakaran, serta evakuasi penanganan pasien, dokumen penting, dan peralatan medis.
Sebagai bagian dari sistem manajemen risiko, Kepala Disdamkarmat Kabupaten Cirebon, M Fery Afrudin SSTP mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan oleh RS Pertamina Cirebon dalam perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi simulasi.
"Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas penyelenggaraan kegiatan simulasi penanggulangan kebakaran yang dilaksanakan oleh manajemen RS Pertamina Cirebon," ujar Fery.
Fery berharap, kegiatan ini dapat menjadi pedoman dalam memperkuat kesiapsiagaan seluruh personel, khususnya di lingkungan rumah sakit, serta memperkokoh prosedur tanggap darurat dalam menghadapi potensi kebakaran.
Kolaborasi yang solid dan kerja sama yang baik ini, diharapkan dapat meminimalisir korban jiwa, serta kerugian material jika terjadi kebakaran sungguhan.
"Semoga kegiatan positif ini dapat menjadi inspirasi bagi pemangku kepentingan lainnya, agar senantiasa siap dan tanggap terhadap potensi ancaman bahaya kebakaran yang bisa terjadi kapan saja dan dapat menimpa siapa saja," tukasnya.
Di samping itu, simulasi kebakaran ini juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana, serta pentingnya memiliki rencana evakuasi keluarga. (Cephy)